30 November 2023

Gigi Rusak dan Penyakit Jantung, Ada Hubungannya?

Kesehatan gigi sering kali dianggap remeh, namun bukti ilmiah telah menunjukkan adanya hubungan antara sakit gigi, terutama yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan, dengan penyakit jantung.

 

Penyebab Sakit Gigi dan Potensi Risiko Jantung

Bagaimana sakit gigi bisa menyebabkan timbulnya sakit jantung?

1. Secara langsung, bakteri pada gigi yang rusak bisa masuk kedalam aliran darah dan menempel di pembuluh darah di suatu tempat di tubuh anda. Ini bisa mengakibatkan inflamasi lokal pada pembuluh darah yang berpotensi pecah dan memicu terjadinya serangan jantung dan stroke. Jika tidak sampai pecah, peradangan lokal pada pembuluh darah juga dapat mengganggu fungsi endotel sehingga  lemak lebih mudah masuk dan proses aterosklerosis pada pembuluh darah yang terdampak bisa dipercepat.

2. Bakteri tertentu dari infeksi mulut juga bisa masuk kedalam darah dan jika menempel di jantung dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai endokarditis, di mana lapisan dalam jantung, terutama katup jantung menjadi meradang. Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera.

3. Infeksi kronis di gigi dapat memicu respon inflamasi sistemik, berbagai marker inflamasi seperti leukosit, CRP, interleukin dapat meningkat. Meningkatnya penanda radang ini dapat mengganggu fungsi endotel di pembuluh darah sehingga lemak bisa lebih mudah masuk dan proses penyempitan pembuluh darah akan berlangsung lebih cepat.

4. Kerusakan gigi dapat memicu Infeksi kronis berulang di daerah mulut dan tenggorokan, jika terjadi infeksi berulang itu terjadi akibat infeksi kuman Streptokokus Group A, maka risiko timbulnya respon imun abnormal juga akan meningkat. Sistem imun bisa salah sasaran menyerang otot dan katup jantung hingga akhirnya berpotensi rusak permanen.

Berbagai mekanisme diatas berpotensi merusak jantung melalui berbagai cara. Sebuah studi dalam Journal of Periodontology mengindikasikan bahwa penyakit gigi dan jaringan sekitarnya meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner sebesar sekitar 20%. Karena itulah penting sekali kita bisa mencegah agar gigi kita tetap sehat.

 

Perjalanan Penyakit Sakit Gigi hingga kena ke Jantung

Proses awalnya dimulai dari kebiasaan kecil yang sering diabaikan, seperti tidak menyikat gigi secara rutin dan benar. Berikut adalah uraian mengenai proses tersebut:

1. Sisa makanan, terutama yang mengandung gula dan karbohidrat, tidak dibersihkan dari permukaan gigi. Bakteri yang ada di mulut memetabolisme sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam.

2. Asam ini akan mengikis enamel gigi, lapisan terluar yang keras dan berfungsi melindungi gigi. Proses ini dikenal sebagai demineralisasi dan dapat menyebabkan pembentukan lubang atau karies.

3. Seiring waktu, jika plak tidak dibersihkan, ia akan mengeras dan menjadi karang gigi, yang lebih sulit dibersihkan dan dapat mendorong peradangan gusi. Karies yang tidak diobati akan terus membesar dan semakin dalam, menembus lapisan gigi yang lebih dalam seperti dentin dan dapat mencapai pulpa, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.

4. Jika bakteri mencapai pulpa, ini dapat menyebabkan infeksi, rasa sakit yang intens, dan bahkan pembentukan abses. Abses adalah kantong penuh nanah yang terbentuk di sekitar akar gigi karena infeksi yang parah.

5. Jika sudah mencapai pulpa, jaringan syaraf di gigi bisa bisa rusak/mati sehingga gigi tidak lagi merasakan nyeri.

6. Namun jika dibiarkan, tidak ditangani hingga tuntas, infeksi dari abses gigi bisa menyebar ke jaringan di sekitar gigi, ke tulang rahang, dan melalui aliran darah, bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk jantung melalui mekanisme yang disebutkan ditas.

 

Ajarkan Anak untuk menyikat Gigi Sedini mungkin dengan tehnik yang Benar

Mengajarkan anak cara menyikat gigi yang baik dan benar adalah investasi kesehatan jangka panjang yang penting, karena gigi yang rusak bisa berdampak sistemik dan bisa merusak jantung. Berikut ini langkah-langkah menyikat gigi yang efektif untuk anak:

1. Pilih Alat yang Tepat: Gunakan sikat gigi dengan bulu lembut yang berukuran sesuai dengan mulut anak. Pasta gigi yang mengandung fluoride juga dianjurkan, tapi ingat, gunakan hanya sebesar biji jagung untuk anak di bawah usia 3 tahun dan sebesar kacang polong untuk anak-anak usia 3 tahun ke atas.

2. Waktu yang Tepat: Menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali sehari—setelah sarapan dan sebelum tidur. Pastikan anak menyikat gigi minimal selama dua menit.

3. Teknik Menyikat:

  • Sikat di Sudut 45 Derajat: Arahkan bulu sikat gigi pada sudut 45 derajat ke gusi. Ini membantu bulu sikat membersihkan tepi gusi dan permukaan gigi.
  • Gerakan Pendek dan Halus: Lakukan gerakan pendek dan halus, ke depan dan ke belakang. Jangan menekan terlalu keras karena bisa melukai gusi dan merusak enamel gigi.
  • Sikat Semua Permukaan: Pastikan anak menyikat semua permukaan gigi—bagian luar, dalam, dan kunyahannya.
  • Jangan Lupa Gusi dan Lidah: Ajarkan anak untuk menyikat lembut di sepanjang garis gusi dan lidah untuk menghilangkan bakteri yang menyebabkan bau mulut.

4. Ingat Bagian dalam Gigi: Seringkali anak-anak lupa menyikat gigi bagian dalam, terutama bagian belakang gigi. Ajarkan mereka untuk menyikat area ini dengan hati-hati.

5. Bilas dengan Baik: Setelah menyikat, pastikan anak membilas mulutnya dengan baik untuk mengeluarkan partikel makanan dan pasta gigi yang terkumpul.

6. Penggunaan Benang Gigi: Jika anak sudah cukup besar, ajarkan mereka menggunakan benang gigi setidaknya sekali sehari untuk membersihkan sela-sela gigi.

7. Pengawasan Orang Tua: Anak-anak di bawah usia 8 tahun biasanya memerlukan bantuan dan pengawasan orang tua saat menyikat gigi untuk memastikan mereka melakukannya dengan benar.

Mengajarkan anak tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut tidak hanya tentang teknik, tetapi juga tentang membangun kebiasaan yang baik. Pastikan proses belajar ini menyenangkan, misalnya dengan memilih sikat gigi bergambar karakter kesukaan mereka atau pasta gigi dengan rasa yang mereka sukai, serta memuji mereka setelah menyikat gigi. Dengan demikian, menyikat gigi tidak hanya menjadi rutinitas tapi juga sesuatu yang dinantikan oleh anak setiap hari.

 

Pemilihan Produk Sikat Gigi & Pasta Gigi yang Baik

Ketika memilih produk sikat gigi dan pasta gigi yang baik untuk anak anda, pertimbangkanlah untuk membeli produk lokal yang berkwalitas. Cintailah produk negeri sendiri.

(dr. Erta Priadi Wirawijaya)